Kudus, mwcnudawe.id - Endang Sulistiowati, janda penderita kanker payudara menulis surat ditujukan kepada NU Care Lazisnu Dawe.
Inti dari surat itu Endang memohon kepada Lazisnu Dawe untuk membantunya dalam membangun rumah yang akan ia tempati bersama anak dan ibunya. Sampai saat ini pembangunan rumah mungil itu belum juga selesai karena terkendala biaya.
"Berapapun nominalnya akan saya terima dengan senang hati," tulis Endang di akhir surat.
Dalam surat sepanjang 4 halaman folio yang ditulis dengan tangan itu, Endang mengungkapkan semua yang ia alami.
Mulai dari pengakuannya sebagai penderita kanker payudara sejak tahun 2007 yang harus dioperasi berkali-kali. Bahkan sampai saat ini ia masih harus berobat ke RSU Kariadi Semarang menggunakan BPJS.
Endang yang tercatat sebagai warga Margorejo RT 04 RW 07 Kecamatan Dawe itu juga menceritakan kisah menyakitkan ditinggalkan suami karena kondisi kesehatannya yang mengidap kanker ganas.
Dalam kondisi sakit tersebut ia harus tetap bekerja jualan es di bawah pohon beringin pertigaan Gading Margorejo. Itu dilakukan Endang untuk menyambung hidup bersama anak dan ibunya yang sudah sepuh.
Endang terpaksa nekad membangun rumah karena selama ini mereka tinggal di rumah kakaknya yang juga sudah berkeluarga.
"Jadi saya harus punya tempat tinggal sendiri. Untuk saya, anak saya dan ibu saya yang sudah sepuh," tutur Endang.
Dengan menulis semua kisahnya itu, Endang mengajukan bantuan ke Lazisnu Dawe. Ia berharap Lazisnu Dawe mau memberikan bantuan berapapun nominalnya.
Surat permohonan Endang akhirnya diterima Lazisnu Dawe. Rabu (20/7) pengurus Lazisnu Dawe datang dan memberikan bantuan dana untuk meringankan beban yang ditanggung Endang.
"Kami turut berempati atas apa yang diderita Ibu Endang. Semoga penyakit yang diderita segera sembuh. Dan bisa hidup bahagia bersama anak dan ibunya di rumahnya sendiri," kata Ahmah Jumanto ketua Lazisnu Dawe.
Berikut ini bisa disimak surat yang ditulis Ibu Endang Sulistiowati sepanjang 4 halaman folio. (Man)
Komentar0